Orang bilang, sahabat adalah keluarga yang kita pilih. Kita nggak bisa memilih dilahirkan dari keluarga mana, kita nggak bisa memilih orangtua dan saudara kita, tapi kita bisa memilih sahabat kita. Saya bertemu BFF (best friend forever) saya pertama kali pada saat kelas enam SD. Waktu itu kami berada dalam sebuah kompetisi, saling memperhatikan satu sama lain (atau saya saja, sih. Dia terlalu sibuk mempersiapkan diri untuk maju ke putaran berikutnya), dan kebetulan banget, kami berdua lolos sebagai wakil wilayah untuk tahap berikutnya. Saya pikir itu semua akan selesai ketika kompetisi berakhir. Ternyata saya meremehkan kekuatan takdir. Siapa yang menyangka, satu tahun kemudian, kami bertemu lagi dan sejak saat itu dia bagaikan permen karet yang menempel di alas sepatu flat saya: lengket dan susah dilepaskan. Sampai sekarang, 19 tahun kemudian. Kalau saja ada penelitian yang merumuskan tanda-tanda apakah kita telah menemukan "Sahabat Terbaik Dalam Hidup Kita", saya yakin mayoritas tanda-tandanya ada pada kami berdua. Sementara saya belum menemukan penelitiannya, jadi saya buat daftarnya sendiri (yang merupakan justifikasi bahwa kami berdua benar-benar BFF) |