Jakarta - Pasangan suami-istri kerap terjebak dalam anggapan yang salah mengenai seks. Ada yang percaya bercinta dalam waktu sebentar tidak memuaskan. Ada juga yang meyakini bercinta harus minimal tiga kali seminggu. Padahal anggapan-anggapan yang diyakini itu belum tentu benar.
Mempercayai anggapan yang salah bisa membuat kehidupan seks jadi tidak menyenangkan. Berikut ini empat anggapan soal seks yang salah tapi banyak dipercaya suami-istri seperti dikutip dari Health Accord:
1. Bercinta Minimal Dilakukan 3 Kali Seminggu Melakukan hubungan seks setiap hari atau minimal tiga kali seminggu memang baik untuk hubungan Anda dan pasangan. Namun jika Anda menganggap hal tersebut jadi kewajiban, selama sepekan bisa jadi Anda akan terus berpikir sudah berapa kali melakukannya dalam minggu ini. Jika hal itu terjadi, Anda bisa stres apabila ternyata 'target' tidak terwujud.
Jangan terlalu banyak berpikir berapa kali dalam seminggu sebaiknya seks itu dilakukan. Hal yang sebenarnya penting Anda perhatikan adalah kualitas hubungan seks itu. Jika Anda dan pasangan sudah merasa puas dengan frekuensi bercinta yang sekarang dilakukan, seharusnya poin keempat ini bukan masalah.
2. Seks Seharusnya Dilakukan Spontan Banyak orang percaya bercinta itu seharusnya dilakukan secara spontan, tanpa harus direncanakan. Namun faktanya, kini orang semakin sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga momen bercinta pun bisa terlewatkan atau bahkan terlupakan.
Seks spontan memang terdengar romantis untuk dilakukan. Tapi tentu saja itu tidak menjadi suatu kewajiban.
Merencakan waktu untuk berduaan, meski terkesan tidak romantis, bisa membuat Anda mempersiapkan momen istimewa tersebut. Malah Anda dan pasangan bisa membuat rencana-rencana yang tidak terduga sehingga kehidupan seks pun akan lebih menyenangkan.
3. Saat Bercinta Pasangan Harus Sama-sama Sedang Mood Tidak sedikit pasangan yang mempercayai poin kedua ini. Mereka bercinta menunggu mood datang. Padahal kenyataannya, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bisa banyak hal yang bisa membuat mood tersebut hilang. Misalnya saja, stres, sibuk kerja, suara telepon, anak menangis, dan lain-lain.
Menemukan waktu yang tepat saat Anda dan pasangan sama-sama mood tentu tidak mudah. Jadi ketimbang menunggu mood tersebut, lakukan saja kapanpun Anda dan pasangan inginkan. Kalaupun salah satu pasangan tidak merasa benar-benar mood, pasangannya masih bisa menunjukkan rasa sayangnya melalui pelukan. Dengan melakukan hal tersebut, siapa tahu mood pada akhirnya datang.
4. Bercinta Harus Lama Banyak orang yang melupakan quickie dan berpikir aktivitas bercinta seharusnya dilakukan tidak dengan buru-buru. Padahal qucikie tidak harus dilakoni hanya karena Anda dan pasangan terburu-buru. Jika memang Anda dan pasangan ingin melakukannya, ya lakukan saja.
Quickie sebaiknya juga jangan dilihat sebagai aktivitas seks yang dilakukan hanya di momen spesial. Kapapun Anda dan pasangan mau melakukannya, tak perlu ragu. Melakukan quickie pun bisa menimbulkan gairah tersendiri.
(eny/eny) Browser anda tidak mendukung iFrame |