Jakarta - Kini busana muslim tidak hanya hadir dalam satu warna atau bentuk sederhana saja. Beberapa desainer mengkreasikan rancangan mereka agar semakin cantik dan fashionable. Selain piawai dalam 'menyulap' kain menjadi busana muslim yang trendi, beberapa desainer ingin mengabadikan tren padu-padan hijab dalam bentuk buku, salah satunya Anggia Handmade.
Desainer asal Bandung itu telah meluncurkan buku mengenai tampil stylish dengan blazer yang bisa digunakan di berbagai acara. Tidak hanya ke kantor atau acara formal saja, tapi juga bisa digunakan ke mal dan pesta.
Dalam buku pertamanya tersebut, Anggia menuangkan banyak tips mengenai mix and match mengenakan blazer yang chic dengan penggunaan hijab. Selain itu, terdapat pula beberapa gambar dan caption untuk memudahkan pembaca mengaplikasikannya.
Anggia menuturkan bahwa blazer bisa membuat penampilan lebih rapi, cantik, dan glamor. Blazer hasil rancangannya pun didesain dengan bermacam-macam model serta warna terang. Permainan warna mencolok memang menjadi ciri khasnya.
"Blazer itu tidak monoton, blazer bisa dipakai ke arisan, jalan-jalan sama suami, bahkan ke pesta dengan tampilan yang glamor, orang pakai baju muslim pun bisa pakai blazer tanpa mengurangi kaidah-kaidah atau aturan untuk menutup aurat," tutur Anggia saat peluncuran bukunya berjudul 'Blazer for Muslimah' di Indonesia Islamic Fashion Fair, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2013).
Desainer yang juga berprofesi sebagai dokter gigi itu menuangkan semua tips-tipsnya untuk para wanita saat ingin datang ke suatu acara dengan menggunakan blazer. Misalnya saja tips padu-padan blazer untuk hang out bersama teman tanpa harus tampak berlebihan. Ia menyarankan memakai atasan two tone dengan paduan hitam dan biru. Jika biru merupakan warna yang mendominasi berarti bisa memakai hitam sebagai bawahannya dan kerudung biru. Sebagai tambahan, Anggia menyarankan menambahkan bunga rajut sebagai pemanis.
Wanita yang membuka praktek di Kimia Farma Bandung itu juga menuliskan bahwa pemilihan bentuk pakaian perlu diperhatikan. Sebagai contoh, bila sudah mengenakan celana pensil sebaiknya tidak memakai yang atasan pendek atau ketat. Blazernya pun sebaiknya dipilih yang mempunyai model memanjang. Namun kalau pakai rok lebar blazer yang digunakan tidak terlalu panjang.
Dalam membuat bukunya ini, Anggia hanya membutuhkan waktu dua bulan. Wanita 31 tahun itu pun berencana menerbitkan buku keduanya mengenai aksesori, namun masih dalam proses. Buku Blazer for Muslimah karyanya saat ini telah dicetak sebanyak 5.000 eksemplar yang dijual seharga Rp 60 ribu di seluruh toko buku Gramedia.
(aln/eny) Browser anda tidak mendukung iFrame |