Jakarta - Selain kaya serat, rumput laut juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti yodium, magnesium, vitamin B1 dan B6. Kandungan tersebut bisa membantu mencegah diabetes, menunjang proses pertumbuhan dan menjaga kesehatan sistem syaraf.
Namun cara pengolahan yang kurang tepat bisa membuat rumput laut kehilangan nutrisinya. Menurut pakar gizi Prof. Dr. Ahmad Sulaeman, PhD, rumput laut yang telah dijadikan agar-agar atau jelly tidak lagi memiliki vitamin maupun mineral.
"Cuma dapat fungsi seratnya saja. Vitamin sudah rusak," kata Prof. Ahmad, saat acara Jelajah Gizi di Kepulauan Seribu yang diadakan oleh Sarihusada pada Kamis (30/05/2013).
Ia juga menjelaskan, rumput laut akan kehilangan sebagian besar nurtisinya apabila dilakukan perendaman dengan air panas berkali-kali. Seperti vitamin larut air misalnya, akan hilang begitu mengalami proses pemanasan.
Rumput laut yang sudah menjadi minuman kalengan atau dijadikan bahan tambahan dalam minuman es pun demikian. Ketika dikonsumsi, Anda hanya akan mendapatkan manfaat seratnya saja. Jika ingin mendapat nutrisi dari rumput laut secara utuh, konsumsilah dalam keadaan masih segar. Atau dibuat manisan.
"Bagusnya yang masih segar. Setelah dicuci, dimakan langsung untuk salad. Bisa juga dibuat manisan, tapi perhatikan bahan pewarnanya. Jangan terlalu banyak," ujar Prof. Ahmad.
Untuk menghilangkan bau amis, bisa diberi puree bawang bombay yang juga berfungsi sebagai bumbu penyedap. Cara lain untuk mengusir bau amis adalah dengan merendamnya di dalam air matang (suhu normal, jangan air panas) semalaman.
Rumput laut yang sudah menjadi lembaran nori juga masih memiliki kandungan nutrisi lebih lengkap ketimbang agar-agar. Namun perlu diperhatikan, nori yang dimaksud adalah yang biasa digunakan untuk membuat sushi atau topping mie ramen. Bukan dalam bentuk kemasan snack karena biasanya mengandung sodium atau garam cukup tinggi.
(hst/kik) Browser anda tidak mendukung iFrame |